Lihat Foto. Gubernur Kepri Ansar Ahmad menjalani pemeriksaan lebih kurang 7 jam usai mendapatkan penghargaan di Universitas Ibnu Sina Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (17/12/2023). (KOMPAS.COM/HADI MAULANA) BATAM, KOMPAS.com – Polisi menyelidiki dugaan korupsi dana belanja pegawai tidak tetap (PTT) dan tenaga harian lepas (THL) di lingkungan Sebelumnya, Pjs Bupati Samosir, Lasro Marbun, mengatakan, ikan-ikan di keramba apung itu mulai mati mendadak pada Rabu (21/10). Lasro mengatakan Pemkab bakal menyelidiki penyebab pasti matinya ikan-ikan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kematian ikan dan penyebab dari kematian ikan pada kolam terpal dengan sistem resirkulasi tertutup. Penelitian ini dilakukan bulan April-Juni 2020 di Peternakikan nila di Telaga Ngebel Kabupaten Ponorogo mengalami kerugian akibat ikan nila yang siap panen mati mendadak. Peternak ikan nila di Telaga Ngebel Kabupaten Ponorogo mengalami kerugian akibat ikan nila yang siap panen mati mendadak. Kamis, 12 Mei 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; 5Penyebab Utama Ikan Nila Mati Mendadak yang Harus Kalian Tahu!! 1. Benih dari Ikan Nila Gampang Mati di Akibat Perjalanan Yang Jauh 2. Benih Ikan Nila Gampang Mati Akibat Pengaturan Kolam 3. Ikan Nila Gampang Mati Akibat Pemberian Pakan Yang Berlebihan 4. Benih Ikan Nila Gampang Mati Akibat Kolam Yang Terlalu Padat 5. Persyaratanlokasi budidaya karamba dan fence. Budidaya ikan patin sistem karamba dapat dilakukan di danau, situ, atau sungai dengan mempertimbangkan faktor teknis dan sosial ekonomi. Penempatan karamba di perairan umum dianjurkan di jalur arus horizontal, di daerah muara, karena pasokan air cukup dan kandungan oksigen terlarut juga tinggi. . Ponorogo - Ribuan ekor ikan di Telaga Ngebel, Ponorogo ditemukan mati mendadak. Diduga, penyebabnya adalah keracunan gas belerang. Kok bisa?Fenomena ledakan gas belerang itu terjadi sejak Minggu 1/1 malam. Salah satu pemilik keramba di Telaga Ngebel, Yusdianto mengatakan, ikan nila siap panen miliknya, banyak yang mati akibat ledakan gas belerang."Ikan saya mati akibat belerang. Ini fenomena alam. Padahal ikan nila ini siap panen, berat sekitar 500 gram hingga satu kilogram per ekor," tutur Yusdianto, Senin 2/1/2022. Warga Desa Nglingi, Kecamatan Ngebel itu mengaku ratusan ekor ikan nila miliknya mati dan tidak bisa diselamatkan. Dia pun terpaksa mengevakuasi ikan yang sudah mati tersebut agar tidak mencemari keramba mengatakan, fenomena alam itu terjadi setiap setahun sekali. Namun waktunya tidak bisa diprediksi kapan. Sebab, ledakan gas belerang itu bisa muncul sewaktu-waktu."Kalau ikan di telaga bebas bisa berenang, kalau di keramba tidak bisa diselamatkan kalau kena belerang langsung mati," tukas itu, Analis perlindungan dan pelestarian ikan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo Dipertahankan, Nurdianaban mengatakan pihaknya masih melakukan pengecekan."Kita cari penyebabnya, apa karena belerang atau sampah organik yang mengendap di bawah telaga," kata Nurdianaban, fenomena gas belerang biasanya terjadi di bulan Agustus hingga September. Pihaknya bakal melakukan pengecekan dan uji sampling untuk mengetahui penyebab matinya ikan di Telaga Ngebel. Telaga Ngebel sendiri termasuk destinasi wisata unggulan di Ponorogo."Kita cek dan laporkan, selanjutnya yang ikan selamat bisa diselamatkan dulu, dipindah ke kolam atau penampungan lain yang petani siapkan untuk dijual," pungkas ini telah naik di detikJatim dan bisa dibaca selengkapnya di sini. Simak Video "Mitos Letusan Gunung Api yang Ada di Bawah Telaga Ngebel Ponorogo" [GambasVideo 20detik] wsw/wsw Kompas TV regional kalimantan Kamis, 8 Juni 2023 0441 WIB BANJAR, - Belasan ton ikan budidaya keramba jala apung di Desa Mali-Mali dan Desa Sungai Arfat, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mati mendadak. Dalam beberapa hari terakhir, para pembudidaya masih terus membersihkan bangkai-bangkai ikan yang mengapung di jala apung budidaya mereka. Baca Juga Senjata Api Ditemukan di Cargo Bandara Syamsudin Noor, Pemiliknya Pria Asal Banjarmasin Rata-rata kematian ikan mencapai 90 persen di setiap jala apung milik pembudidaya jala apung. Padahal, menurut Heru Akbar, seorang pembudidaya ikan jala apung, ikan yang mereka budidayakan rata rata akan panen satu pekan lagi. "Banyak yang siap panen rata-rata sekitar tiga ton, mati sia-sia, paling satu minggu lagi panen," ungkap Heru sedih. Kerugian akibat kematian ikan budidaya jala apung di Desa Sungai Arfat dan Desa Mali Mali, diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Dari total 250 jala apung, masing masing setiap jala apung, pembudidaya harus mengeluarkan modal juta hingga panen dengan rata rata jumlah panen mencapai 1 ton per jala apung. "Kerugian sekitar 5 hari ini hampir belasan ribu yang mati sudah," terang Sekdes Mali-Mali, Fajrian Noor. Baca Juga Limbah Medis Ditemukan di Pinggir Jalan, Dinkes Banjarbaru Imbau Warga Diperiksa Belum diketahui secara pasti penyebab matinya belasan ton ikan budidaya jala apung ini, namun para pembudidaya menduga penyebabnya adalah kurangnya debit air yang menyebabkan zat amoniak di dasar sungai naik ke permukaan. Hingga membuat ph air menjadi asam, akibatnya ikan yang mereka budidayakan, yakni kebanyakan ikan nila dan ikan mas, tak tahan dengan dengan kondisi air. Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA MARTAPURA, - Ribuan ekor ikan di keramba jala apung di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan Kalsel mati mendadak. Kejadian tersebut sudah dirasakan pembudidaya ikan sejak 5 hari terakhir. Yang terparah terjadi di Desa Mali-mali dan Desa Sungai Arfat, di mana di kedua desa itu, terdapat 250 keramba jala apung milik juga Banyak Ikan Mabuk Muncul di Permukaan Sungai Bengawan Solo, Diduga akibat Limbah Sekretaris Desa Mali-mali, Fazriannur mengatakan, penyebab matinya ikan diduga karena menurunnya debit air di aliran sungai Bendungan Karang Intan. "Setiap kemarau memang selalu seperti ini. Debit air menurun sehingga oksigen berkurang menyebabkan ikan mati," ujar Fazriannur dalam keterangannya yang diterima, Rabu 7/6/2023. Untuk mengantisipasi terus bertambahnya ikan yang mati, para pembudidaya ikan meminta kepada pengelola Bendungan Karang Intan untuk menambah debit air. "Debit air harus ditambah karena warga khawatir jika tidak maka akan semakin banyak ikan yang mati," itu, Heru salah satu pembudidaya ikan mengatakan, jika ditotal, sudah belasan ton ikan yang mati sejak debit air terus berkurang. "Ikan yang mati mulai bibit hingga yang siap panen," ungkap Heru. Heru menambahkan, setiap keramba jala apung milik warga mampu menampung 1 ton ikan. "Sementara punya saya 4 keramba. Kerugian sudah diperkirakan Rp. 100 juta," lirihnya. Seluruh ikan yang mati kata Heru tak bisa lagi di konsumsi. Agar tidak menimbulkan bau menyengat, ikan yang mati terpaksa dikubur. Heru pun berharap agar debit air dari Bendungan Riam Kanan segara ditambah untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Baca juga Kolam Bekas Tambang di Babel Kembali Makan Korban, Kali Ini Remaja Tewas Saat Cari Ikan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

penyebab ikan nila mati mendadak