Salah satu perbuatan yang sering dilakukan oleh sebagian kaum perempuan adalah berkeluh kesah ketika ditimpa masalah atau musibah. Mereka marah-marah, selalu mengeluh, suka menyalahkan Allah dan tidak ridha terhadap qadha dan qadar Allah Ta'ala. Padahal berkeluh kesah merupakan sikap yang tidak terpuji dan akan mendapatkan kemurkaan dari Allah Subhanahu wa ta'ala, serta kemudharatan akan Cara terbaik mengadukan segala keluh-kesah adalah hanya kepada Allah, sebagaimana Nabi mengeluhkan perbuat an kaumnya kepada Allah azza wajalla. Kadang kala, ketika seseorang berkeluh kesah kepada orang lain, hal itu tidak memberikan jalan keluar, justru membuka masalah baru atau memberatkan orang lain. Mereka pun berkeluh-kesah kepada Nabi. Adapun Nabi, benar-benar beliau adalah suri teladan dalam hal kesabaran ketika itu. Nabi bahkan mengganjal perutnya dengan dua buah batu, namun justru paling gigih dan sabar. Namun, keteladan itu hanya berlaku bagi orang yang hanya mengharap rahmat Allah, tidak berharap dunia, dan berharap hari kiamat Al-Ma'arij Ayat 19, Manusia Sering Berkeluh Kesah Makna dari halu ' adalah cepat mengeluh tatkala ditimpa sesuatu yang tidak menyenangkan dan cepat kikir tatkala menerima sesuatu yang menyenangkan. Diambil dari kata kerja dasar hali'a - yahla'u - hala'un, yang artinya mengeluh dan kurang sabar. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Jika mendapat kebaikan, ia amat kikir. Lalu, Allah memberi keterangan bahwa yang tidak akan seperti itu (berkeluh kesah, kikir) adalah yang mengerjakan shalat dan tetap mengerjakan shalatnya. Dan orang-orang yang hartanya tersedia Orang yang demikian sangat sedikit berkeluh kesah, dan berkeluh kesah hanya kepada Allah. Begitulah yang ada pada para wali Allah, seperti Syeikh Abdul Qadir Jaelani, Syeikh Bahauddin Naqshahbandi, Abul Hasan Al Syadzili, mereka tidak lagi berminat dengan manusia dan raja-raja di dunia, melainkan hanya berminat kepada Allah. .

berkeluh kesah hanya kepada allah